Emosi adalah
perasaan yang kita alami (Albin.1986: 11). Emosi adalah perasaan intens yang
ditujukan kepada seseorang atau sesuatu.Emosi adalah reaksi terhadap seseorang
atau kejadian.Emosi merupakan gejala perasaan yang disertai dengan perubahan
atau perilaku fisik (Sunarto.1994: 21). Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa
senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu.
2) Jenis-jenis emosi
Jenis Emosi pada
Perubahan Fisik:
1. Terpesona = reaksi elektris pada kulit
2. Marah= peredaran darah yang cepat
3. Terkejut= dengan jantung bertambah cepat
4. Kecewa= bernafas panjang
5. Sakit/ marah= pupil mata bertambah besar
6. Takut atau tegang= air liur mengering
7. Takut-= berdiri bulu roma
1. Terpesona = reaksi elektris pada kulit
2. Marah= peredaran darah yang cepat
3. Terkejut= dengan jantung bertambah cepat
4. Kecewa= bernafas panjang
5. Sakit/ marah= pupil mata bertambah besar
6. Takut atau tegang= air liur mengering
7. Takut-= berdiri bulu roma
8.Tegang = otot menengang atau bergetar
Jenis-jenis
emosi dan cirinya, sebagai
berikut:
·
Netral
1.Seluruh
otot wajah dalam kondisi rileks
2.Kelopak
mata bersinggungan dengan retina
3.Bibir
atas dan bawah saling bersentuhan
4.Garis
bibir berbentuk horisontal dan ujung bibir rata
5.Mulut
tertutup
6.Gigi
atas dan bawah saling bersetuhan
·
Senang
1.Posisi
alis mata rileks.
2.Posisi
mulut terbuka dan ujung mulut tertarik ke arah telinga
·
Sedih
1.Posisi alis mata bagian dalam terangkat keatas.
2.Mata agak terpejam
3.Bentuk mulut rileks.
·
Marah
1.Posisi alis mata bagian dalam tertarik kebawah
2.Mata terbuka lebar.
·
Takut
1.Posisi alis mata terangkat keatas dan bersama-sama,
dimana bagian dalam alis cenderung lebih keatas.
2.Mata tegang dan perhatian.
·
Jijik
1.Posisi alis mata dan kelopak mata rileks.
2.Mulut bagian atas terangkat
dan melengkung.
3) Intensitas emosi
Intensitas emosional di antara sifat-sifat paling dasar kita
kepribadian. Bayi dan bahkan bayi yang baru lahir bervariasi secara signifikan
pada kualitas penting. Dokter kandungan tahu ini dengan baik, jelas
menggambarkan "menangis sehat" beberapa bayi setelah kelahiran
mereka. Dalam beberapa bulan pertama masa bayi, emosi kesenangan, kesedihan,
kejutan, jijik, kegembiraan, kemarahan, dan ketakutan agak belakangan, dan
kesedihan, secara khusus diidentifikasi dalam semua. Tapi seperti setiap orang
tua menemukan, beberapa bayi mengekspresikan penuh semangat, sementara yang
lain cukup tenang. Pada umur lima, emosional anak intens menangis dan tertawa
dengan perasaan yang hebat, misalnya, mereka menjadi bingung ketika hewan
peliharaan keluarga yang sakit atau sakit hati dan gembira ketika membuka
hadiah ulang tahun.
Intensitas emosi atau tingkat emosi setiap anak berbeda-beda.
Beberapa anak memiliki tingkat emosi rendah, beberapa lainnya memiliki tingkat
emosi tinggi, dan yang lain ada di antara keduanya.
Anak dengan
tingkat emosi rendah
Anak dengan tingkat emosi rendah terlihat jarang menuntut bila dibandingkan dengan yang lainnya, dan mereka memiliki karakteristik sebagai berikut:
Anak dengan tingkat emosi rendah terlihat jarang menuntut bila dibandingkan dengan yang lainnya, dan mereka memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Cenderung diam dan jarang rewel
- Tidur dengan waktu lebih dari rata-rata
- Menunjukkan emosi mereka dengan sedikit perubahan pada ekspresi wajah, nada suara dan postur tubuh
- Mentolerir banyak stimulasi
Faktanya
anak dengan tingkat emosi rendah yang jarang menuntut, bukan berarti mereka
tidak memerlukan perhatian lebih dari orang tua. Sebaliknya, orang tua mungkin
harus bekerja lebih keras untuk menarik dan mempertahankan perhatian mereka.
Anak dengan
tingkat emosi tinggi
Sementara anak dengan tingkat emosi rendah jarang menuntut, maka sebaliknya dengan anak yang memiliki tingkat emosi tinggi. Mereka biasanya memberi tahu lingkungannya tentang apa yang mereka rasakan dengan suara yang keras dan jelas, dan mereka memiliki karakteristik sebagai berikut:
Sementara anak dengan tingkat emosi rendah jarang menuntut, maka sebaliknya dengan anak yang memiliki tingkat emosi tinggi. Mereka biasanya memberi tahu lingkungannya tentang apa yang mereka rasakan dengan suara yang keras dan jelas, dan mereka memiliki karakteristik sebagai berikut:
v Mengekspresikan
perasaan mereka dengan intensitas yang tinggi. Misalnya menunjukkan kebahagiaan
dengan memekik kegirangan atau meloncat-loncat.
v Bereaksi
secara intens terhadap stimulasi fisik. Sebagai contoh mereka mungkin tidak
mampu mentolerir rasa gatal karena label pada baju mereka, atau kaus yang
berkerut atau bau yang tidak enak.
Anak
dengan tingkat emosi sedang
Bagi kebanyakan anak, mungkin intensitas emosi tidak menjadi masalah. Reaksi mereka ada di antara rendah dan tinggi, mereka cenderung menganggap segala sesuatu dengan tenang. Mereka tersenyum ketika mereka bahagia dan bersedih ketika sedang mengalami masalah, tetapi semua dilakukan dengan cara yang masuk akal.
Bagi kebanyakan anak, mungkin intensitas emosi tidak menjadi masalah. Reaksi mereka ada di antara rendah dan tinggi, mereka cenderung menganggap segala sesuatu dengan tenang. Mereka tersenyum ketika mereka bahagia dan bersedih ketika sedang mengalami masalah, tetapi semua dilakukan dengan cara yang masuk akal.
4) Bentuk-bentuk ekspresi
emosi
Menurut Chaplin (2000) emosi
merupakan suatu keadaan terangsang dari organisme, mencakup perubahan yang
disadari, mendalam sifatnya dan perubahan perilaku. ekspresi
bahasa non verbal, yaitu ketika manusia mengekspresikan emosinya dengan
menangis, menari, melontarkan kalimat – kalimat amarah, dan lain – lain.
Leathers
(1976) menyimpulkan penelitian-penelitian tentang wajah sebagai berikut:
a.
Wajah mengkomunikasikan penilaian dengan ekspresi senang dan tak senang, yang menunjukkan apakah komunikator memandang
objek penelitiannya baik atau buruk;
b.
Wajah mengkomunikasikan berminat atau tak berminat pada orang lain atau
lingkungan;
c.
Wajah mengkomunikasikan intensitas keterlibatan dalam situasi situasi;
d.
Wajah mengkomunikasikan tingkat pengendalian individu terhadap pernyataan
sendiri; dan wajah barangkali mengkomunikasikan adanya atau kurang pengertian.
Bentuk-bentuk ekspresi
emosi, yaitu:
ü
Ekspresi wajah
Ekspresi wajah adalah daerah lain
dalam komunikasi bukan ilmu bahasa. Ekspresi wajah termasuk perawakan-perawakan
dan gerakan-gerakan fasial yang semata-mata refleksif (ket: cepat yang
mendekati objek), kelihatannya emosional. Ekspresi
wajah atau mimik adalah hasil dari satu atau lebih gerakan atau posisi otot pada wajah. Ekspresi wajah
merupakan salah satu bentuk komunikasi nonverbal, dan dapat
menyampaikan keadaan emosi dari seseorang kepada orang yang mengamatinya.
Ekspresi wajah merupakan salah satu cara penting dalam menyampaikan pesan
sosial dalam kehidupan manusia, namun juga terjadi pada mamalia
lain dan beberapa spesies
hewan
lainnya.
Ekman, 1972, menyatakan bahwa ekspresi
wajah pada umumnya dianggap sebagai domain yang eksklusif dari penelitian
emosi, khususnya untuk ekspresi wajah pada emosi dasar (Scherer, 1992).
Orang dapat mengenali emosi melalui tanda-tanda yang terlihat di wajah (Ekman
& Friensen, 1984). Ekspresi wajah tersebut dapat menunjukan rasa gembira,
jijik, marah, sedih, takut, dan terkejut.
ü Ekspresi Emosi dalam Musik
Sejatinya musik adalah ritme bunyi
yang harmonis. Musik merupakan alternatif sarana katarsis bagi seseorang. Di
dalam musik terdapat melodi, dinamika , suara keras lembut, irama cepat lambat
atau elemen-elemen lain. Memainkan alat musik merupakan alternative katarsis
bagi seseorang. Dengan musik ia dapat mengatur irama sesuai dengan mood yang
dimilikinya. Dengan bermain musik seseorang terlalih mengelola dan
mengendalikan emosi secara ritmis. Adapun yang terkandung dalam
mendengarkan ritme musik adalah kepekaan mengenali perasaan. Ekspresi
emosi yang ditampilkan dalam musik dapat dinilai dari beberapa hal seperti:
1)
Elemen tempo dari musik yang ditampilkan
2)
Timbre
3)
Serta kompleksitas musik yang disajikan
musik yang ekspresif nilainya ada pada
musik itu sendiri (karenanya dapat dilakukan emotion perception) sekaligus pada
si pendengar (terkait dengan emotion induction). Yang perlu diperhatikan lagi
adalah adanya faktor ketiga: faktor situasional. Bagaimana musik itu
dipresentasikan berpengaruh juga dalam urusan emosi ini. Misalnya, coba saja
bandingkan sensasi emosional Anda saat mendengar sebuah musik sendu saat
sebenarnya Anda sedang merasa senang dan saat Anda sedang meresa sedih,
tentunya akan berbeda.
ü Ekspresi
emosional wajah pada pendengaran.
Dalam beberapa jam
kelahiran, bayi menghasilkan guratan ekspresi berbeda sebagai keinginan yang
berbeda. Selama satu tahun pertama, guratan ekspresi anak menjadi suatu saluran
komunikasi penting. Emosi diekspresikan dalam bentuk verbal maupun
nonverbal. Ekspresi verbal misalnya menulis dalam kata-kata, berbicara tentang
emosi yang dialami, dan lainnya. Ekspresi nonverbal misalnya perubahan ekspresi
wajah, ekspresi vokal atau (nada suara dan urutan pengucapan), perubahan
fisiologis, gerak dan isyarat tubuh, dan tindakan-tindakan emosional. Ekspresi
nonverbal banyak berhubungan dengan situasi budaya setempat dan perubahan
fisiologis banyak menentukan kesehatan orang.
ü
Bahasa Lisan
Emosi dasar manusia ditandai dengan kata-kata,kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, kejutan, menjijikkan, dan malu.
Emosi dasar manusia ditandai dengan kata-kata,kebahagiaan, kemarahan, ketakutan, kejutan, menjijikkan, dan malu.
Ekspresi Emosi pada Dewasa
Tidak seperti bayi dan anak-anak, orang dewasa yang normal dapat melakukan bahasa verbal dan nonverbal dalam berkomunikasi, dan mereka dapat mengintegrasikannya. Namun, tetap ada perbedaan dalam ekspresi.
Pada orang dewasa, interaksi antara bahasa verbal dan non verbal dalam komunikasi emosi dipengaruhi oleh budaya spesifik yang ada,walaupun factor biologis juga berperan. Fakta juga menunjukkan bahwa bisa saja satu emosi dasar menjadi ekspresi universal tergantung keadaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya bayi mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesannya. Seperti munculnya bahasa, menerima dan memberi,hasil eksperimen menemukan pertukaran pilihan, seperti anak yang baru belajar berjalan, kurang lebih 18 bulan, anak-anak dapat menunjukkan isyarat emosi saat terjadi konflik
Sebagai tambahan, Bugental dkk (1970) menemukan bahwa anak-anak kurang terpengaruh dibandingkan orang dewasa dengan ekspresi wajah (sebuah senyuman) saat terjadi masalah dengan kata dan intonasi suara.
Tidak seperti bayi dan anak-anak, orang dewasa yang normal dapat melakukan bahasa verbal dan nonverbal dalam berkomunikasi, dan mereka dapat mengintegrasikannya. Namun, tetap ada perbedaan dalam ekspresi.
Pada orang dewasa, interaksi antara bahasa verbal dan non verbal dalam komunikasi emosi dipengaruhi oleh budaya spesifik yang ada,walaupun factor biologis juga berperan. Fakta juga menunjukkan bahwa bisa saja satu emosi dasar menjadi ekspresi universal tergantung keadaan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pada awalnya bayi mengalami kesulitan untuk menyampaikan pesannya. Seperti munculnya bahasa, menerima dan memberi,hasil eksperimen menemukan pertukaran pilihan, seperti anak yang baru belajar berjalan, kurang lebih 18 bulan, anak-anak dapat menunjukkan isyarat emosi saat terjadi konflik
Sebagai tambahan, Bugental dkk (1970) menemukan bahwa anak-anak kurang terpengaruh dibandingkan orang dewasa dengan ekspresi wajah (sebuah senyuman) saat terjadi masalah dengan kata dan intonasi suara.
ü Ekspresi
emosi melalui Gambar
Menggambar
merupakan aktivitas yang didukung oleh proses kognitif, persepsual dan
psikomotorik. Menggambar merupakan salah satu cara mengekspresikan diri.
Ekspresi kemarahan atau agresi misalnya, dapat dituangkan dalam gambar tanpa
konsekuensi merusak lingkungan fisik. melalui gambar, seseorang
dapat membaca emosi dan menangkap ide yang diungkan oleh orang lain. Gambar
berfungsi sebagai alaat bantu mengembangkan imajinasi. Dalam kehiduan sosial,
imajinasi ini penating untuk empati. Sedangkan dalam kehidupan intelektual dan
kehidupan sehari-hari imajinasi penting untuk melakukan antisipasi dan
perencanaan.
ü Ekspresi
emosi melalui Gerak dan isyarat tubuh.
Emosi
diekspresikan dalam gerak dan isyarat tubuh. Kita kadang cukup tahu seseorang
sedang gugup atau jatuh cinta hanya dari bahasa tubuhnya. Seseorang yang gugup
menjadi tidak hati-hati, banyak melakukan gerakan tidak perlu, sering melakukan
kesalahan, berkeringat dan semacamnya. Orang yang jatuh cinta menatap yang
dicintai lebih sering, duduk condong padanya, tersenyum lebih lebar dan
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar