A.
Motorik kasar dan Metode pembelajarannya
Motorik
Kasar (Jasmani)
Pengembangan motorik kasar dapat dilaksanakan dengan :
Pengembangan motorik kasar dapat dilaksanakan dengan :
- Dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang sesuai dengan kemampuan anak
- Dikaitkan dengan tema yang sesuai dengan lingkungan anak dan kegiatan lain yang menunjang kemampuan yang hendak dikembangkan
- Permainan-permainan dan latihan yang diberikan hendaknya disesuaikan dengan taraf pertumbuhan dan perkembangan anak didik
- Situasi harus menarik dan menyenangkan anak
- Memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan kegiatan dan menghindari kepemimpinan otoriter
- Memberi pengawasan dan bimbingan terhadap anak yang melakukan kegiatan
- Melaksanakan kegiatan dengan bervariasi dan terpadu
Metode yang
dapat digunakan dalam pengembangan motorik kasar antara lain pemberian tugas,
praktik langsung, bermain sambil bernyanyi, menari, senam dan latihan.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak tidak berdaya.
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerakan jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf dan otot yang terkoordinasi. Perkembangan tersebut berasal dari perkembangan refleksi dan kegiatan masa yang ada pada waktu lahir. Sebelum perkembangan tersebut terjadi, anak tidak berdaya.
Sebagai pendidik
harus memahami bahwa apa yang terjadi pada rentangan anak usia dini (0 – 8
tahun), khususnya pada usia 3 – 4 tahun, merupakan masa emas perkembangan
motorik terutama motorik kasar. Anak menyenangi kegiatan fisik, mulai
mengembangkan keterampilan baru dan memperbaiki keterampilan sebelumnya.
Pendidik sebaiknya merancang kegiatan harian yang menyediakan kesempatan pada
anak untuk 5
mempraktekkan kemampuan fisiknya. Kesempatan
berpraktek tersebut sangat membantu anak dalam meningkatkan kompetensi dan
kepercayaan dirinya. Anak usia ini belum memiliki kematangan dalam keputusan
perceptual. Dengan demikian, lingkungan fisik di lembaga pendidikan sebaiknya
menyediakan sejumlah peralatan pengembangan motorik yang bervariasi berdasarkan
pada keseimbangan dan koordinasi yang sesuai untuk anak. Hal ini untuk
menghindari kecelakaan yang dapat membahayakan anak.
Karakteristik lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan motorik untuk anak usia 3 – 4 tahun adalah ketika kita sebagai pendidik :
Karakteristik lingkungan yang mendukung perkembangan fisik dan motorik untuk anak usia 3 – 4 tahun adalah ketika kita sebagai pendidik :
- Menyadari bahwa keterampilan motorik kasar berkembang lebih dahulu sebelum keterampilan motorik halus
- Menyediakan cukup kesempatan bagi anak untuk mempraktekkan sejumlah keterampilan
- Menghubungkan keterampilan anak yang sedang berkembang dengan kekuatan, keseimbangan dan koordinasi dengan menyediakan sejumlah alat permainan, waktu, kebebasan dan dukungan yang memadai
- Mendukung dan menyemangati peningkatan tingkatan kontrol dan koordinasi anak
- Mengenali persistensi anak dalam suatu tugas yang spesifik
- Menyediakan lingkungan yang menantang tetapi aman
- Menghargai kapabilitas anak secara individual
- Menyediakan peralatan dan pengalaman yang dapat digunakan oleh anak pada tingkatan yang berbeda oleh anak yang berbeda
- Memastikan bahwa kesempatan yang layak telah disediakan bagi anak laki- laki dan anak perempuan untuk ikut serta dalam berbagai tingkatan pengalaman
- Mendukung perbedaan jenis permainan anak dalam lingkungan pembelajaran yang tersediakan
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Karakteristik metode yangmemiliki kelebihan dan kelemahan maka guru
menggunakanmetode yang bervariasi. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan
untuk memilih metode mengajar sebagai berikut (Djamarah, 1996:184):
a) Tujuan dengan berbagai jenis dan
fungsinya.
b) Anak didik dengan berbagai tingkat
kematangannya.
c) Situasi dengan berbagai keadaannya.
d) Fasilitas dengan berbagai kualitas dan
kuantitasnya.
e) Pribadi guru dan kemampuan profesinya
yang berbeda-beda.
B. Metode Pemberian Tugas
- Pengertian Metode Pemberian Tugas
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Karakteristik metode yang memiliki kelebihan dan kelemahan maka
gurumenggunakan metode yang bervariasi (Winarno. S, 2003: 96).Dalam kamus besar
BI (1999: 107), tugas diartikan sebagai sesuatu yang wajib dikerjakan atau
ditentukan untuk dilakukan, pekerjaan yang menjadi tanggung jawab seseorang
atau pekerjaan yang wajib dibebankan. Pemberian tugas adalah suatu pekerjaan
yang harus anak didikselesaikan tanpa terikat dengan tempat. Tugas dapat
diberikan dalam bentuk daftar sejumlah pertanyaan mengenai mata pelajaran
tertentu dan tugas dapat berupa perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau
perlu dicari uraiannya pada buku pelajaran
(www.websters.dictionary-online-net).
Metode pemberian tugas adalah salah satu teknik yang digunakan dengan
tujuan agar anak melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga
pengalaman anak dalam mempelajari sesuatu dapat terintegrasi (Roestiyah,
2001:133).
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pemberian
tugas merupakan tugas atau pekerjaan yang sengaja diberikan kepada anak TK
uyang harus dilaksanakan dengan baik. Tugas itu deberikan kepada anak TK untuk
memberikan kesempatan kepada mereka untuk menyelesaikan tugas yang disasarkan
pada petunjuk langsung dari guru yang sudah dipersiapakan sehingga anak dapat
menjalani secara nyata dan melaksanakan dari awal sampai tuntas dan dugas yang
diberikan baik secara individu maupun kelompok (Kurikulun Taman Kanak-Kanak,
1986 : 10)
- Manfaat Penggunaan Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas merupakan salah satu metode untuk memberikan
pengalaman belajar yang dapat meningkatkan cara belajar yang lebih baik dan
memantapkan penguasaan perolehan hasil belajar.
Dengan pemberian tugas guru TK dapat memperoleh umpan balik tentang kualitas hasil belajar anak. Hasil
pemberian tugas yang diberikan secara cepat dan menjadi kemampuan prasyarat
anak untuk memperoleh pengalaman belajar yang lebih luas, tinggi dan kompleks.
Pemberian tugas secara tepat dan dirancang secara seksama dapat
menghasilkan prestasi belaja optimal. Prestasi belajar optimal akan menjadi
landasan yang kuat dalam memasuki kegiatan belajar lebih lanjut, yang merupakan
peningkatan penguasaan kemampuan yang sudah dimiliki itu. Bila pemberian tugas
itu menggunakan bahan yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan dan minat
anak, maka memberikan arti yang besar bagi anak TK tersebut. Penggunaan materi
secara bervariasi itu banyak alternatifnya antaralain : menggunakan bahan yang
memang betul-betul baru. Alternatif-alternatif tersebut dapat membangikitkan
minat anak terhadap tugas yang akan diberikan berikutnya. Setiap anak akan
menerima tugas dari guru, anak menunggu penuh rasa ingin tahu, penuh semangat,
dan siap untuk mengerjakannya.
- Tujuan Kegiatan Pemberian Tugas bagi Anak TK
Melalui pemberian tugas anak memperoleh pemantapat materi yang telah
diajarkan. Pemantapan materi tersebut merupakan prasyaratan untuk mempelajari
materi yang lebih sulit atau yang lebih kompleks dengan mudah karena prasyarat
kemampuan untuk mempelajari materi tersebut sudah dikuasai.
Pemberian tugas dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan berfikir.
Kemampuan berfikir meliputi kemampuan yang paling sederhana sampai kepada
kemampuan yang kompleks yakni dari kemampuan mengingat sampai dengan kemampuan
memecahkan masalah.
Pemberian tugas dalam kaitan pemecahan masalah untuk meningkatkan kemampuan
berfikir dalam kaitan pengembangan krativitas, bahasa, berhitung, musik,
bermain dan ilmu pengetahuan alam.
Pemberian tugas dalam rangka pencapaian tujuan pengembangan motorik,
kognitif atau yang lain perlu memerhatikan hal-hal berikut :
1.
Karena pemberian tugas merupakan bagian integral proses
pengajaran, bukan proses siluar pengajaran atau pengantar belajar, maka tujuan
tugas secara cermat merupakan bagian penting agar tugas dapat dilaksanakan
secara mantap yang ditunjukkan kualitas hasil belajar.
2.
Pemberian tugas tidak sekedar menyibukkan
anak melainkan harus dapat memberikan sumbangan terhadap hasil belajar yang
diharapkan.
3.
Pemberian tugas harus memberikan
pemngalaman anak untuk bekerja lebih baik.
4.
Pemberian tugas harus menantang
pengembangan kreativitas anak. Jadi bila anak mendapat tugas untuk mengerjaka
sesuatu, ia harus memperoleh peluang untuk mengembangkan kreativitasnya.
5.
Pemberian tugas harus menumbuhkan
kesadaran pada diri anak bahwa apa yang dilakukan itu untuk diri sendiri, bukan
untuk guru. Sedangkan guru memberikan kesempatan anak meningkatkan penguasaan
dan keterampilan proses belajarnya.
Contohnya pemberian tugas dengan pengembangan motorik kasar anak , dalam
kegiatan ini dapat dirumuskan tujuan dari pemberian tugas yakni, sebagai
berikut :
1.
Dapat mengembangkan kemampuan anak berupa
koordinasi gerakan tubuhnya seperti berlari, berjinjit,melompat, bergantung, melempar,
menangkap serta menjaga keseimbangan.
2.
Dapat melatih kemampuan kognitif anak,
dimana anak berfikir untuk melakukan kegiatan apa yang diperintahkan guru.
3.
Dengan metode pemberian tugas, anak dapat
mengembangkan kemampuan sosial emosi anak saat melakukan kegiatan bersama-sama
temannya, misalnya ada teman yang terjatuh pada saat melompat anak lain
menolong, selain itu anak ditanamkan sikap saling menghargai antar sesama teman
misal tidak mentertawai teman saat jatuh.
- Fase-fase Metode Pemberian Tugas
Menurut Winarno.S, (www.scribd.com) pemberian tugas dapatmengikuti fase-fase berikut:
1)
Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada setiap anak
didik harus jelas dan petunjuk-petunjuk yang diberikan harus terarah.
2)
Fase belajar
Fase ini anak didik belajar (melaksanakan
tugas) sesuai tujuan dan petunjuk-petunjuk guru.
3)
Fase resitasi
Fase ini anak didik mempertangungjawabkan
hasil belajarnya, baik berbentuk laporan lisan maupun tertulis.
e. Kelebihan dan Kekurangan Metode Pemberian
Tugas
Kelebihan metode pemberian tugas pada pengembangan fisik
motorik antara lain:
1)
Pengetahuan yang anak didik peroleh dari
hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama karena anak melakukan
kegiatan itu secara langsung. Contohnya pada pengenalan konsep warna,
bentuk/pola dll.
2)
Anak didik berkesempatan memupuk
perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab, dan berdiri
sendiri. Contohnya
Kekurangan metode
pemberian tugas sebagai berikut :
1)
Anak didik sering melakukan penipuan,
misalnya meniru hasil pekerjaan orang lain tanpa mau bersusah payah mengerjakan
sendiri.
2)
Terkadang tugas itu dikerjakan orang lain
tanpa pengawasan.
3)
Sukar memberikan tugas yang memenuhi
perbedaan individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar